Tips #3 Menentukan Sudut Pandang

Hallo Young Writer :)
Seperti yang kita tahu, sudut pandang atau Point of View (PoV) sangat menentukan arah yang cerita kita. PoV adalah salah satu bagian terpenting dalam membuat cerita. Nah, kali ini kita akan berkenalan dengan Pov lebih jauh lagi. Yuk semak!.


1. Sudut pandang Orang Pertama Tokoh utama

Sesuai dengan namanya–sudut pandang orang pertama (tokoh utama)–si penulis seolah-olah ‘masuk’ dalam cerita tersebut sebagai tokoh utama/tokoh sentral dalam cerita (first person central). Segala hal yang berkaitan dengan pikiran, perasaan, tingkah laku, atau kejadian yang tokoh “aku" lakukan akan digambarkan pada cerita tersebut.
Ia akan menjadi pusat kesadaran dan pusat dari cerita. Jika ada peristiwa/tokoh di luar diri “aku", peristiwa/tokoh itu akan diceritakan sebatas keterkaitan dengan tokoh “aku".

Contoh sudut pandang orang pertama tokoh utama:
Aku terdiam memandangi langit. Entahlah... Rasanya ada yang hilang dalam diriku. Sesuatu yang begitu kunantikan, lenyap. Awan itu berkumpul, membantuk jaring-jaring putih yang melayang. Indah,namun tak dapat menghilangkan rasa sakit yang telah mengakar ini.


2. Sudut Pandang Orang Pertama (Tokoh Sampingan)

Pada teknik ini, tokoh “aku" hadir tidak dalam peran utama, melainkan peran pendukung atau tokoh tambahan (first personal peripheral). Kehadiran tokoh “aku" dalam cerita berfungsi untuk memberikan penjelasan tentang cerita kepada pembaca.
Sementara tokoh utama, dibiarkan untuk menceritakan dirinya sendiri lengkap dengan dinamika yang terjadi. Dengan kata lain, tokoh “aku" pada teknik ini hanya sebagai saksi dari rangkaian peristiwa yang dialami (dan dilakukan) oleh tokoh utama.

Contoh sudut pandang orang pertama tokoh sampingan:
Aku menghela nafas berat sekali lagi. Tak kuasa hati ini melihatnya, nenek tua itu. Bibi Cho namanya. Wanita perkasa, yang selalu jatuh cinta pada senja. Lambaian mahkota putihnya, menandakan bahwa buku kehidupannya hampir penuh diisi oleh cerita. Sungguh, aku kagum padanya.


3.Sudut Pandang Orang Ketiga

Dirujuk dari pixabay.com, pada teknik sudut pandang orang atau pihak ketiga. Kata ganti yang digunakan ialah “dia" “ia" atau nama tokoh dan juga mereka (jamak). Kata ganti ini digunakan untuk menceritakan tokoh utama dalam sebuah cerita.

Selain kata ganti yang digunakan, ada satu hal lagi yang membedakan antara sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga, yaitu kebebasan peran di dalam cerita. Pada sudut pandang orang pertama, si penulis bisa menunjukkan sosok dirinya di dalam cerita, dan ini tidak berlaku pada sudut pandang orang ketiga.

Pada sudut pandang orang ketiga, si penulis berada ‘di luar’ isi cerita dan hanya mengisahkan tokoh “dia" di dalam cerita.
Sudut pandang orang ketiga dibagi menjadi 2 yaitu :

A. Sudut Pandang Orang Ketiga (Serba Tahu)

Pada sudut pandang orang ketiga serba tahu, si penulis akan menceritakan apa saja terkait tokoh utama. Ia seakan tahu benar tentang watak, pikiran, perasaan, kejadian, bahkan latar belakang yang mendalangi sebuah kejadian.

Ia seperti seorang yang mahatahu tentang tokoh yang sedang ia ceritakan.Oh ya, selain menggunakan kata ganti “ia" atau “dia", kata ganti yang biasa digunakan ialah nama dari si tokoh itu sendiri. Hal ini berlaku juga untuk sudut pandang orang ketiga (pengamat).

Contoh sudut pandang orang ketiga serba tahu:
Sudah 6 bulan ini Naomi terjun pada dunia tarik suara. Ayah dan ibunya tidak ada yang merestui jalur karier yang ia geluti. Ia sampai beradu argumen dengan sang ayah yang memang memiliki watak keras. Keduanya sempat bersitegang sebelum akhirnya dipisahkan oleh sang ibu dengan derai air mata.

2. Sudut Pandang Orang Ketiga (Pengamat)

Teknik ini hampir sama dengan teknik sudut pandang orang ketiga serba tahu, hanya saja, tidak semahatahu teknik itu.Pada sudut pandang orang ketiga penulis menceritakan sebatas pengetahuannya saja.

Pengetahuan ini diperoleh dari penangkapan pancaindra yang digunakan, baik dengan cara mengamati (melihat), mendengar, mengalami, atau merasakan suatu kejadian di dalam cerita. Pengamatan pun dapat diperoleh dari hasil olah pikir si penulis tentang tokoh “dia" yang sedang ia ceritakan.

Contoh Sudut Pandang Orang Ketiga Pengamat:
Entah apa yang terjadi dengannya seminggu belakangan ini. Pulang dari kantor langsung menunjukkan muka masam. Belum lagi puasa bicara yang sudah ia lakukan seminggu belakangan ini. Apa mungkin karena hubungan dia dan sang kekasih yang tidak direstui oleh keluarga?


4.Jenis Sudut Pandang Lainnya
Selain dari dua jenis sudut pandang yang dijelaskan diatas. Ada juga beberapa teori tentang sudut pandang lain;

Sudut Pandang Campuran
Pada sudut pandang campuran, si penulis dapat menggabungkan antara sudut pandang orang pertama dan orang ketiga. Ada kalanya si penulis ‘masuk’ ke dalam cerita (bukan sebagai tokoh utama) dan ada kalanya ia berada di luar cerita menjadi orang yang serba tahu.


Bagaiama?, Sudah punya gambaran dalam membuat cerita. Jangan berhenti menukim Young Writer :)
Salam literasi

Komentar

  1. pernah ketemu sudut pandang campuran di novelnya dee yang supernova. Kalau saya dulu malah selalu buat dengan sudut pandang orang pertama tokoh utama. Entah lebih cocok kesana.

    BalasHapus

Posting Komentar