Perihal Paragraf dan Pola Pengembangannya

Hai sobat Young Writer๐Ÿ˜

Alhamdulillah bisa bertemu lagi nih.

Nah untuk beberapa postingan saya mendatang  memang terasa lebih spesial ya๐Ÿ˜…. Kenapa?.
Karena kali ini saya mencoba istiqamah dalam menulis dengan mengikuti kegiatan #komitasOdop #OneDayOnePost

Berbincang soal istiqamah dalam menulis, tentunya sangat penting sekali lho. Karena tanpa keistiqamahan tentunya akan sangat sulit mewujudkan impian kita menjadi penulis sejati.

Namun bukan hanya istiqamah, tehnik dan pengetahuan dalam menulispun perlu diasah!. Karena tanpa ilmu (pengetahuan) hal yang kita lakukan menjadi tidak terarah.

Untuk pengetahuan hari ini, saya akan membahas tentang Pola pengembangan paragraf.

Dalam karya non-fiksi mungkin kita sudah tahu jenis-jenis dan fungsinya, tapi tahukah Young Writer kalau karya tersebut ada tehnik pengembangannya?.
Tujuan pola pengembangan paragraf ini agar karya tersebut tidak berantakan, mudah dipahami dan tentunya menarik sesuai konsep.

Secara umum pola pengembangan paragraf ada 9 nih.
Yuk simak satu-satu๐Ÿ˜๐Ÿ‘‡๐Ÿป

1. Pola Generalisasi

pola pengembangan paragraf generalisasi
Pola generalisasi adalah pola menarik kesimpulan sebuah paragraf dengan cara penalaran secara umum berdasarkan referensi data yang ada atau peristiwa khusus secara representatif. Pola Generalisasi dibagi menjadi dua macam, yaitu Pola Umum – Khusus dan Pola Khusus – Umum.

Pola Umum – Khusus adalah sebuah paragraf yang diawali dengan pernyataan bersifat umum dan kemudian dijelaskan dengan pernyataan berikutnya yang bersifat lebih khusus.

Contoh :

Di daerah penggunungan banyak sekali perkebunan buah-buahan. Rata-rata penduduk di wilayah tersebut berprofesi sebagai petani buah. Di sana ada bermacam-macam buah yang mudah kita dapatkan, seperti strawberi, anggur, apel, jeruk, dan masih banyak lagi. Dan kita dapat membelinya dengan harga yang lebih murah daripada di supermarket.

Pola Khusus – Umum merupakan kebalikan dari Pola Umum – Khusus, yaitu sebuah paragraf yang diawali dengan pernyataan bersifat khusus baru kemudian diikuti pernyataan bersifat umum di akhir paragraf.

Contoh :

Terdapat beberapa pilihan varian dendeng dalam masakan khas Padang, dimana salah satunya ialah dendeng balado. Makanan ini terbuat dari daging sapi yang dipotong-potongsecara tipis dan melebar. Daging sapi yang telah dipotong tersebut kemudian dijemur di bawah sinar matahari hingga benar-benar kering. Kemudian daging sapi yang telah kering pun digoreng dan diberi bumbu yang berbahan dasar cabai. Bumbu tersebut dikenal dengan nama bumbu balado.

2. Pola Analogi

Pola Analogi ialah bentuk pengungkapan atau penalaran dengan cara membandingkan dua hal atau objek yang banyak memiliki persamaan. Dan dari persamaan yang ada pada dua hal atau objek tersebut didapatkan sebuah kesimpulan.

Contoh :

APBN 2010 menghadapi tekanan yang begitu berat. Tekanan tersebut pada dasarnya berkaitan dengan beberapa faktor. Faktor pertama, semakin memburuknya lingkungan ekonomi makro. Faktor kedua, tidak potimalnya pelaksanaan kebijakan fiscal di bidang perpajakan, bea cukai, dan subsidi BBM. Dan faktor yang ketiga, adanya beberapa pembatalan di dalam pencairan pinjaman untuk biaya pembangunan.


3. Pola Contoh

Sebuah gagasan utama dalam paragraf menjadi terang atau lebih jelas ketika diperkuat dengan beberapa contoh atau ilustrasi. Contoh tersebut dapat berbentuk narasi atau deskripsi.

Contoh :

Sudah seminggu hari sejak bantuan terakhir datang. Warga korban banjir di bantaran kali Ciliwung kembali membutuhkan bantuan makanan, pakaian, serta obat-obatan. Sekarang mereka mengandalakan dedaunan yang dapat direbus dan kadang kala dengan umbi-umbian jika beruntung. Pakaian mereka hanya sebatas yang dipakai saat ini. Kesehatan mereka juga mulai terganggu, karena sebagian mereka mulai menderita penyakit kulit akibat kekurangan air bersih.

4. Pola Kausalitas

Di dalam Pola Kausalitas, pola pengembangan paragraf dibedakan menjadi dua, yaitu Pola Sebab – Akibat dan Pola Akibat – Sebab.

Pola Sebab – Akibat adalah sebuah paragraf yang diawali dengan kalimat-kalimat khusus yang merupakan sebab yang kemudian pada bagian akhir paragraf disimpulkan ke dalam kalimat umum yang merupakan akibat.

Contoh :

Kemarau yang terjadi tahun ini sangatlah lama. Sehingga sumur, sungai, waduk, dan danau pun mulai mengering. Selain itu, tanah persawahan juga kering keronta dan retak-retak. Semua tanaman padi mati, sehingga tahun ini para petani gagal panen dan mengalami kerugian yang sangat besar.

Pola Akibat – Sebab adalah sebuah paragraf yang diawalnya menyajikan kalimat-kalimat khusus yang berupa akibat-akibat dari suatu masalah dan disimpulkan menjadi kalimat umum yang menjadi sebab munculnya masalah tersebut.

Contoh :

Belakangan ini banyak terjadi bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor. Hujan lebat yang terus-menerus tanpa henti menyebabkan air di sungai meluap hingga ke pemukiman warga. Dan tanah di daerah perbukitan menjadi lembek sehingga terjadi longsor di daerah tersebut. Hampir di seluruh bagian wilayah Indonesia mengalami bencana yang serupa di musim penghujan tahun ini. Hujan lebat yang terus-menerus tanpa henti menyebabkan air di sungai meluap hingga ke pemukiman warga. Dan tanah di daerah perbukitan menjadi lembek sehingga terjadi longsor di daerah tersebut.

5. Pola Klasifikasi

Pola Klasifikasi adalah suatu pola dengan cara mengelompokan berbagai hal atau objek yang dianggap memiliki kesamaan ke dalam satu kategori. Sehingga hubungan di antara berbagai hal atau objek itu menjadi satu kesatuan yang utuh.

Contoh :

Ikan air tawar dibagi menjadi tiga golongan, yakni ikan peliharaan atau ikan hias, ikan buas, dan ikan konsumsi. Ikan peliharaan atau ikan hias terdiri dari ikan-ikan yang mudah diperbanyak dan memiliki keindahan warna maupun bentuk. Contohnya: ikan koi, ikan mas, ikan arwarna, dan lain-lain. Ikan buas memiliki sifat predator terhadap ikan-ikan lain. Contohnya: ikan piranha dan ikan aipama. Ikan konsumsi, mudah dipelihara dan memiliki keuntungan secara ekonomis. Contohnya: ikan paray, ikan nila dan ikan ikan jeler.

6. Pola Definisi Luas

Arti definisi dalam sebuah paragraf adalah usaha penulis untuk memberikan keterangan atau arti terhadap suatu hal atau objek. Dalam pola ini penulis dapat mengemukakan hal atau objek yang berupa definisi formal, definisi dengan contoh dan keterangan lain yang bersifat menjelaskan arti dari suatu hal atau objek yang dibahas.

Contoh :

Istilah Globalisasi memiliki arti keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui kerjasama di dalam perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain. Sehingga batas-batas antar negara menjadi semakin sempit. Globalisasi merupakan suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara mereka. Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan istilah internasionalisasi, sehingga kedua istilah ini seringkali dipertukarkan. Beberapa pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran suatu negara atau batas-batas sebuah negara.

7. Pola Klimaks – Antiklimaks

Pola Klimaks adalah perincian gagasan utama dalam sebuah paragraf dari bawah menuju ke gagasan utama yang paling atas atau puncak. Klimaks juga dapat diartikan sebagai bagian dalam sebuah karangan yang mendeskripsikan atau menceritakan peristiwa sampai pada konflik yang paling tinggi.

Contoh :

Pada zaman sekarang ini alat transportasi telah mengalami perkembangan yang cukup canggih. Pada zaman dahulu, orang-orang yang ingin bepergian harus menempuh perjalanan dengan cara berjalan kaki dan dengan waktu yang lama. Mereka harus melewati hutan, menyeberangi sungai, dan menjelajahi bukit unutk mencapai tujuannya yang jauh. Namun, setelah manusia dapat menjinakan hewan seperti kuda dan unta, mereka menggunakannya sebagai alat tranportasi. Tetapi dengan menaiki hewan tidaklah efisien, karena hanya dapat membawa 1 atau 2 orang saja. setelah itu manusia mulai menciptakan inovasi-inovasi alat transportasi yang canggih dan modern. Manusia mulai menciptakan kendaraan yang digerakan oleh mesin dengan bahan bakar, seperti pesawat dan kapal laut. Dengan pesawat dan kapal laut bisa membawa mereka ke tempat tujuan dengan cepat dan mudah sehingga lebih efisien.



Pola Antiklimaks adalah perincian sebuah gagasan dalam paragraf yang dimulai dari gagasan utama yang paling tinggi kemudian diikuti dengan gagasan-gagasan penjelas yang lebih rendah secara perlahan-lahan. Antiklimaks dapat juga diartikan dengan penurunan masalah dalam suatu karangan dari konflik yang paling tinggi kemudian berangsur-angsur menuju ke konflik yang paling rendah.

Contoh :

Sebelum terciptanya Negara Kesatuan Republik Indonesia, negara kita ini mengalami beberapa masa suram yang menjadi perjalanan hidup sejarah bangsa ini. Pada masa penjajahan Jepang negeri kita saat itu harus tunduk di bawah kekuasaan Kekaisaran Jepang dan rakyatnya harus menjalankan kerja romusa yang sangat menyiksa selama 3.5 tahun. Tapi sebelum penjajahan Jepang, negeri ini terlebih dahulu dijajah oleh Bangsa Belanda. Dan Bangsa Belanda menguasai Indonesia dengan waktu yang sangat lama, yaitu 3.5 abad. Jauh sebelum para penjajah datang, Indonesia merupakan sebuah kepulauan yang terdiri dari kerajaan-kerajaan besar seperti Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit.

8. Pola Sudut Pandang

Pola Sudut Pandang adalah suatu pola pengembangan paragraf yang didasarkan pada persepsi berkaitan dengan posisi atau sudut pandang penulis di dalam sebuah karangan.

Contoh :

Diriku dilahirkan di Kota Metropolitan ini. Namun ketika aku berumur tiga tahun, ayah dan ibuku membawaku ke sebuah kota batik di Pekalongan. Disinilah aku merasakan kehidupan yang berbeda dari kota asalku. Hanya sedikit yang kuingat bagaimana tempat tinggalku dulu.

9. Pola Perbandingan dan Pertentangan

Pola Perbandingan merupakan sebuah pola mengamati persamaan yang dimiliki oleh dua buah objek atau lebih yang memiliki suatu kesamaan tetentu untuk dibandingkan. Sedangkan Pola Pertentangan lebih banyak menonjolkan perbedaan yang ada pada dua buah objek atau lebih yang ada di dalam suatu paragraf.

Dan biasanya Pola Perbandingan dan Pertentangan merupakan pengembangan dari paragraf eksposisi. Oleh sebab itu, hal atau objek yang dibandingkan dalam paragraf tersebut haruslah bersifat konkret, logis, dan umum.

Contoh :

Pemerintah telah mengalihkan bahan bakar minyak tanah ke gas elpiji 3 kg dan 12 kg. Sama hal dengan minyak tanah, gas epiji juga dapat digunakan untuk keperluan rumah tangga dengan harga murah. Pemerintah berpendapat perlunya pengkonversian minyak tanah ke gas elpiji karena biaya produksi minyak tanah saat telah melambung. Disamping itu, penggunaan gas elpiji dianggap lebih mudah dan murah.


Yuhuu.... Jadi bagaimana nih Sobat Young Writer?.
Sudah paham?.
Yuk, mulai sekarang tingkatkan keistiqamahan dalam menulis dan menulislah dengan ilmu๐Ÿ˜

Salam Sastra๐Ÿ‘‹

Komentar

  1. The best quote of the day "menulislah dengan ilmu "

    BalasHapus
  2. Dapat il.u baru dari pemula kaya aku nih...๐Ÿ˜…๐Ÿ˜…๐Ÿ˜…

    BalasHapus
  3. Masya Allah....terima kasih ilmunya, kak... ๐Ÿ˜๐Ÿค—

    BalasHapus
  4. Ternyata banyak banget pola paragraf,๐Ÿ˜…๐Ÿ˜…

    BalasHapus
  5. selama ini gue nulis ya nulis aja, boro-boro ngerti per-paragraf-an, hehe. mungkin setelah konsisten menulis dan menginginkan tulisan gue bisa diterima umum, dan bisa diterima oleh kalangan khusus untuk umum (koran, website artikel, dll.) gue harus mulai belajar segala ilmu tentang menulis. Termasuk ilmu dari kakak ini.

    Thanks Pisan Kak

    BalasHapus
  6. Masyaallah ... Nambah ilmu lagi ๐Ÿ™๐Ÿ™๐Ÿ™

    BalasHapus
  7. wah mantap dapat ilmu baru, jangan lupa referensinya disertakan mba ;)

    BalasHapus

Posting Komentar